Membuat Pengalaman Pemakai UX Ialah Tugas Sosial

ALADDIN138 Saat sebelum program training UX resmi ada secara luas, beberapa orang (terhitung saya) tiba ke sektor ini dari beragam background: design grafis, design website, tehnik, psikologi, riset klinis, antropologi, akademiki, dan penulisan tehnis. Dan kami bawa ketrampilan yang sudah kami dalami di disiplin awalnya, secara kelompok membuat sektor baru kami lebih kaya dengan share dan menyatukan pengetahuan yang kami dapatkan di lain tempat.

Sepintas, profesi saya awalnya terlihat benar-benar tidak biasa untuk peralihan ke design UX. Sepanjang tahun, saya bekerja di service tunawisma di Seattle sebagai konsultan rumah dan perumahan. Saya layani tunawisma dan orang dewasa tunawisma yang hidup dengan penyakit psikis serius seperti skizofrenia, kerap kali diperburuk kecacatan klinis yang terjadi bersama atau penyembuhan sendiri.

Saat ekonomi alami pengurangan besar di tahun akhir 2000-an, saya putuskan jika saya perlu mengganti profesi. Saya manfaatkan faedah pendidikan baru dan kembali lagi ke sekolah untuk belajar design grafis. Saya ingin jadi pendesain buku.

Tetapi selanjutnya suatu hal yang luar umum terjadi. Program saya menambah kelas design UX pertama kalinya. Pada hari awal, saat pelatih saya mengulas beberapa dasar mengawali dengan pemakai Anda dan pahami dan mengadvokasi mereka, bola lampu mengeluarkan bunyi: “Oh! Ini hanya versus design dari tugas sosial.” Mendadak, jalan hidup saya logis.

Beberapa pengalaman penting dari service sosial masih tetap menempel pada saya saat saya beralih ke profesi UX, dan saya ingin membagikan ke Anda dengan keinginan pengalaman itu akan menolong Anda menyaksikan pemakai Anda dengan baru.

UX benar-benar serupa dengan tugas social

Baik pada UX atau tugas sosial, pekerjaannya ialah pahami orang, keperluan dan motivasi unik mereka, dan langkah tersambung dan berbicara sama mereka. Dan dalam ke-2  peranan itu, pekerjaan pegiat ialah mengadvokasi beberapa orang yang tidak selamanya sanggup mengadvokasi diri sendiri.

Mekanisme service sosial di AS condong sebagai jaringan birokrasi Bizantium yang direncanakan dikit demi sedikit dibanding secara holistik. Mereka populer susah dinavigasi bahkan juga tanpa penyakit psikis atau disabilitas yang berarti, dan orang memerlukan pengacara pakar untuk menolong mereka penuhi keperluan mereka.

Sebagai pegiat UX, kami perlu memberikan dukungan pemakai kami karena hanya mereka tidak berada di ruang saat kami membuat keputusan penting atas nama mereka. Akar pemicunya berlainan, tapi peranan kami sama: Memberi pengetahuan dan fasilitas, dan membuat segampang kemungkinan untuk pelanggan kami untuk capai hasil yang mereka perlukan.

Sukses dapat susah diukur, menjadi merayakan kemenangan kecil

Sebagai karyawan sosial, saya menyaksikan imbas tugas saya langsung, tiap hari. Kadang kemenangan ini besar sekali dan terarah: Seorang wanita yang sudah hidup tanpa rumah sepanjang beberapa dasawarsa, secara stabil menampik perumahan atau rumah, pada akhirnya sepakat untuk berpindah ke apartemen.

Di Indeed, kami selalu rayakan kemenangan besar semacam ini: Seorang pencari pekerjaan yang tidak bekerja sepanjang beberapa bulan atau bahkan juga sekian tahun pada akhirnya memperoleh tugas yang baik.

Tapi kerap kali, sebagai karyawan sosial, kemenangan ini tiba dengan kenaikan kecil yang tidak terarah: Seorang client pada akhirnya cukup memercayai saya untuk terima paket cokelat panas. Lainnya bercerita gurauan untuk pertamanya kali pada beberapa dasawarsa. Seorang biarkan saya menggunting kelinci debu dari rambutnya dan mencucinya untuk pertama kalinya sesudah sekian tahun.

Kami tidak selamanya mempunyai langkah yang baik untuk menghitung perkembangan semacam itu, tapi itu tidak membuat kemenangan ini jadi kurang penting.

Di perusahaan yang fokus pada data, gampang untuk meremehkan keutamaan membuat keyakinan secara kecil dan susah diukur. Misalkan, di Memang, saya ialah direktur UX untuk service yang mereferensikan pencari pekerjaan yang menurut kami akan pas untuk pemberi kerja dan kebalikannya. Dan kami berusaha keras untuk membuat keyakinan pemakai dengan kami menerangkan referensi kami. Atau minimal kami percaya ini membuat keyakinan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *