Indahnya Banda Neira, pulau sunyi penjajahan Belanda.


Dilansir Oleh Okeplay777.

Keindahan Banda Neira memang tak terbantahkan. Secara administratif, salah satu pulau di Kepulauan Banda ini, setidaknya terdapat enam desa di Banda Neira, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, dan Tanah Rata. Menurut BPKP Maluku, Minggu (19/3/2023), Banda Neira dulunya merupakan pusat perdagangan pala dan fuli dunia. Padahal, Pulau Banda merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah berharga hingga pertengahan abad ke-19. Pulau ini juga merupakan bukti bisu pemerintahan Belanda. Kota modern ini didirikan oleh VOC, yang membunuh orang Banda untuk diambil palanya pada tahun 1621 dan membawa apa yang tersisa ke Batavia (sekarang Jakarta) untuk diperlakukan sebagai pekerja budak. Di Banda Neira, wisatawan dapat menikmati alam, budaya, dan sejarah. Untuk wisata sejarah dan budaya, wisatawan bisa mengunjungi Fort Belgica, Fort Nassau, Little Palace dan bangunan kolonial yang bisa ditemukan di jalan yang sama. Karena dulunya merupakan tempat berlindung tentara VOC, Anda akan menemukan banyak gaya rumah khas Belanda di sini. Lihat ringkasan di bawah ini. Belgia yang kuat
Fort Belgica adalah benteng VOC yang dibangun di atas bukit dan hanya berjarak 10 menit berjalan kaki dari Delfica Guest House. Benteng ini terletak di barat daya Pulau Neira dan berada di ketinggian 30 meter di atas permukaan laut. Wisatawan akan disuguhi pemandangan benteng yang indah. Selain itu, Fort Belgica dibangun pada tahun 1611 di bawah Gubernur Jendral Pieter Bot. Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif melakukan kunjungan kerja ke Banda Neira pada Sabtu (18/3/2023).
Ia dan rombongan tiba di Bandara Banda Neira, Kampung Baru, Kecamatan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah pada pukul 09.00 WIB. Kunjungan Kapolda Maluku tak lain adalah sebuah wahyu untuk menjadikan Banda Neira sebagai pulau yang indah.

Lotharia Latif juga mengatakan banyak kelebihan yang ada di Banda Neira, mulai dari sejarah hingga tempat wisata. Banda Neira atau Banda Naira dikenal sebagai pulau indah yang terletak di Pulau Banda di Maluku tengah.
Menurut bpkp.go.id, Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia. Pulau ini juga dikenal sebagai Kepulauan Rempah di Indonesia.
Julukan Pulau Rempah diperoleh karena pulau ini merupakan satu-satunya sumber rempah-rempah yang mahal hingga pertengahan abad ke-19 di Indonesia. Menurut sejarah, pada masa penjajahan, orang Banda dibunuh oleh VOC untuk mendapatkan pala pada tahun 1621.

Tak heran jika Banda Neira dikenal sebagai kota kecil dengan ragam wisata alam dan wisata sejarah. Selain memiliki pemandangan yang indah, pulau ini juga memiliki sejarah yang panjang.
Banda Neira memiliki banyak bangunan khas Belanda yang digunakan sebagai tempat berlindung tentara VOC. Diketahui pula bahwa masyarakat Banda Neira sangat ramah.
Di pulau ini terdapat Benteng Belgica yang dulunya merupakan benteng pertahanan VOC pada masa penjajahan. Kastil ini dibangun di atas bukit dan dapat dicapai hanya 10 menit dengan berjalan kaki dari Delfica Guest House.
Benteng ini terletak di barat daya Pulau Neira dan berada di ketinggian 30 meter di atas permukaan laut. Keindahan pemandangannya sangat mengesankan, karena di sekelilingnya berdiri tembok-tembok yang dibangun pada tahun 1611 di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Pieter Bot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *